Tuesday, December 11, 2012

20 Sunnah yang dilupakan

Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya.

Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:



  1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
    1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu.
    1. Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
  3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
    1. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
    2. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
    3. Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.
    4. Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
  4. Shalat Istikharah.
    1. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
    2. Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah. 
  5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu.
    1. Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
    1. Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
    1. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
  8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
    1. Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
  9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya
    1. Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
  10. Mengikuti Bacaan Muadzin
    1. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
  11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
    1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
    1. Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin.
    2. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
    3. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
    1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
  14. Meruqyah Diri Dan Keluarga
    1. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
  15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
    1. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi) 
  16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
    1. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
    2. Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
  17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
    1. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
    1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
    2. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
  19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
    1. Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
    2. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
    3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.” Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara.
    4. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
  20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
    1. Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
    2. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari) 

Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah. Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”

Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Misteri Zikir Akhir Zaman


Tidak perlu diragukan lagi bahawa zikir adalah modal utama dalam menjalankan tugas utama hidup kita, iaitu beribadah kepada Allah. Bahkan, inti seluruh ibadah adalah zikir dengan menyebut, mengingat, memahami, merenungkan, dan mengamalkan petunjuk Allah. Zikir adalah ibadah yang paling ringan dan murah. Zikir juga merupakan ibadah yang fleksibel, kerana boleh dilaksanakan di semua tempat, masa, dan keadaan. Oleh kerana itu, ia adalah ibadah sepanjang hayat.

Kita sudah biasa mendengar ceramah atau membaca penjelasan bahawa doa dan zikir mendatangkan ketenangan jiwa, meninggikan darjat, menambah pahala, dan menggugurkan dosa. Tetapi, bagaimana dengan sejumlah hal 'luar biasa' ini?

Tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir menjadi makanan dan minuman fizikal saat kaum muslimin mengalami bencana kemarau dan kelaparan melampau selama tiga tahun sebelum kemunculan Dajjal.

Nuffnang Ads
Tahlil dan takbir yang dilaungkan 70000 Bani Ishaq pasukan Al-Mahdi meruntuhkan benteng Konstantinopel di daratan, lautan, dan pintu gerbang kota.

Zikir dan doa sebagai modal kekuatan Dzul-Qarnain saat membina tembok sekatan, juga sebagai modal kekuatan bangsa Ya'juj dan Ma'juj untuk membuat lubang dan meruntuhkan benteng sekatan tersebut dan ajaibnya, sebagai senjata Nabi Isa dan kaum muslimin untuk menewaskan dan sekaligus menguburkan bangsa Ya'juj dan Ma'juj. Padahal, semua penduduk bumi dan langit tidak mampu membendung kekejaman dua bangsa perosak yang besar, kejam, dan dalam tempoh itu!

Zikir dan doa menyelematkan peribadi dari pembunuhan, mengukuhkan pasukan Islam, memporak-perandakan pasukan musuh, dan menghantar tentera muslim kepada mati syahid terutama di masa kekacauan akhir zaman dan perjuangan Al-Mahdi-Nabi Isa untuk memakmurkan dunia dengan syariat Allah.

Zikir dan doa menghindarkan harta dan nyawa kaum muslimin dari bencana alam di saat akhir zaman sering berlaku gempa bumi, hujan meteor, kegelapan dan pengubahan bentuk manusia. Bahkan, doa dan zikir boleh mengubah bencana menjadi sebuah berkat.

Zikir dan doa mengandungi lima kekuatan dahsyat yang menyelamatkan kaum muslimin dari segala penyakit fizikal, baik secara preventif mahupun kuratif.

Doa dan zikir mengajarkan visi, misi, dan langkah-langkah operasionil yang harus ditempuh oleh kaum muslimin untuk mempertahankan iman, meningkatkan amal, menyusun Fusthath iman (kelompok iman), dan melindunginya dari pengkhianatan dari dalam manakala fitnah Duhaima 'yang mengawal keluarnya Dajjal telah datang menfitnah umat Islam.

Doa dan zikir mematahkan semua tipu daya, kepalsuan dan kekuatan Dajjal. Padahal, Dajjal membawa sungai air dan api dan juga gunung mampu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan dan bumi bagi menghidupkan  tanaman bahkan menghidupkan kembali beberapa orang yang telah mati.

Doa dan zikir mendatangkan kemuliaan bagi seorang muslim untuk turut menyambut turunnya Nabi Isa dari langit mendapat keimanan dari binatang yang boleh bercakap dan memohon taubat sebelum matahari terbit dari arah barat.

Wednesday, December 5, 2012

SUKSES DALAM HIDUP

Dr. Kholid bin Abdul Karim Al-Lahim berkongsi di dalam bukunya Mafatih Tadabburil Qur’an wan Najah fil Hayah (Kunci Tadabbur Al-Qur’an & Sukses Dalam Hidup) 10 kunci untuk mentadabburi Al-Quran supaya ianya memberikan kesan yang mendalam terhadap kehidupan kita.
1. Hati yang cinta pada Al-Qur’an
Hati ada raja, dan alat untuk menghayati Al-Quran adalah hati, bukannya aqal. Sedangkan hati seringkali berbolak balik antara tarikan keimanan dan syaithan. Jika hati kita memang inginkan kepada Allah swt., signal-signal rabbani akan mudah untuk diterima walhal jika hati kita rosak akibat virus dunia, bagaimana mungkin signal-signal rabbani ini akan masuk dengan baik ?
  1. Hati yang cintakan kepada Al-Quran akan memiliki tanda-tanda berikut:
  2. Senang bertemu dengannya
  3. Duduk bersamanya dalam waktu yang panjang tanpa bosan
  4. Rindu padanya
  5. Banyak bermusyawarah dengannya, percaya penuh dengan bimbingan-bimbingannya, dan kembali padanya ketika ada masalah dalam kehidupan baik yang kecil maupun yang besar.
  6. Mentaatinya baik perintah maupun larangan.
Justru kita perlu senantiasa memohon kepada Allah agar diberikan hati yang jernih, hati yang hidup, hati yang sentiasa terawat dan dijaga. Antara doa yang di ajarkan adalah, “ Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbii Alaa diiinik.”
2. Tujuan-tujuan membaca Al-Qur’an
Apakah tujuan anda membaca Al-Quran ? Untuk menghabiskan target tilawah ? atau kerana janji Allah terhadap 10 kebaikan pada setiap hurufnya ? atau kerana pelbagai yang lain kerana apa yang kita akan dapatkan daripada Al-Quran adalah sesuai dengan motivasi yang menolak kita untuk membacanya.
Justru kita akan mendapatkan manfaat yang lebih daripada Al-Quran apabila tujuan yang kita letakkan adalah untuk mendapat cahayanya yang akan memandu kita dalam menjalani kehidupan.
3. Berdiri sholat dengan membaca Al-Qur’an
Kita dianjurkan untuk melakukan proses tadabbur di dalam solat kerana sewaktu solat, kita dituntut untuk menghadirkan hati, mengkhusyu’kan jiwa dan memusatkan penumpuan kita sepenuhnya kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً -الإسراء : 79 
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Surah Al-Isroo’:79)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
لا حسد إلا في اثنتين رجل أتاه الله القرآن فهو يقوم به آناء الليل وآناء النهار ، ورجل آتاه الله مالا فهو ينفقه آناء الليل وآناء النهار. متفق عليه
“Tidak ada hasad kecuali pada dua orang; seseorang yang Allah anugerahkan Al-Qur’an kemudian dia berdiri membacanya sepanjang siang dan malam, dan seseorang yang Allah anugerahkan harta kemudian dia menginfaqkannya sepanjang siang dan malam”. (Muttafaqun ‘alaih)
4. Membacanya pada waktu malam
Al-Hasan bin Ali رضي الله عنه berkata : Sesungguhnya orang sebelum kalian melihat Al-Quran adalah surah-surah dari Rob mereka, maka mereka mentadabburinya pada waktu malam, dan mereka mencarinya pada waktu siang. (At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an, hal.29)
Inilah yang dikatakan fitrahnya. Allah swt. menciptakan malam untuk istirehat, baik istirehat fizikal mahupun jiwa. Kerana pada waktu malam, suasananya tenang, damai, bebas daripada kebisukan dan hingar bingar dunia dan akan membuatkan signal-signal rabbani mudah untuk masuk kepada penerimanya iaitu hati manusia.
5. Mengulang-ulang mengkhatamkan Al-Qur’an dalam seminggu atau sebagiannya
Ya, menjadi kewajipan bagi setiap ikhwan untuk mentargetkan khatam Al-Quran sekali dalam seminggu !
Di awalnya mungkin kita merasakan berat berbanding novel, cerpen dan facebook yang mampu kita berikan penumpuan lebih daripada sejam. Tetapi insyallah dengan latihan setahap demi setahap, kita mampu untuk melakukannya. Daripada 3 bulan sekali khatam, kepada 2 bulan dan seterusnya hingga semingu sekali khatam akan terasa mudah sekali.
Abdulloh bin Mas’ud berkata : Al-Qur’an janganlah dibaca kurang dari tiga hari, bacalah dalam tujuh hari, dan seseorang menjaga hizibnya.
An-Nawawi رحمه الله berkata : Pekerjaan kebanyakan kalangan salaf
6. Membacanya dengan hafalan
Apakah tujuang kita menghafaz Al-Quran ? Adakah sekadar menghafaz ayat-ayat tanpa mengambil sebarang manfaat darinya ? Sedangkan hak Al-Quran yang lebih utama untuk kita penuhi adalah menjaganya dan mengambil manfaat darinya sebagai cahaya yang menerangi kehidupan.
Dengan hafazan, ianya akan memudahkan bacaan tersebut untuk meresapi jiwa kita dan kita tidak disibukkan untuk membolak-balik mushaf dan hurufnya.
7. Mengulang-ulang ayat
Membaca dengan berulang kali penting untuk memastikan ayat-ayat Allah dapat meresap masuk ke dalam jiwa kita. Pengulangan akan membuatkan kita ingat, cuba untuk menikmati lafaz tersebut dengan lebih lama dan mampu melahirkan penghayatan yang lebih terhadap apa yang dibaca, baik sebuah kisah atau kalimah.
Inilah yang menjadi amalan Nabi saw dan generasi kemudiannya.
Abu Dzar رضي الله عنه berkata, Nabi صلى الله عليه وسلم berdiri dengan satu ayat dan beliau mengulang-ulangnya sampai shubuh :
إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ -المائدة : 118 
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Surah Al-Maidah: 118)
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Al-Hakim, dan beliau menshohihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabi, dan dihasankan oleh Al-Albani.
Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله pada suatu malam mengulang-ngulang ayat berikut sampai shubuh :
وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ -النحل : 18 
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, nescaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Surah An-Nahl: 18)
8. Mengaitkan lafadz-lafadz dengan makna-makna
Supaya tadabbur lebih berkesan, perlu kita untuk mengaitkan setiap bacaan dengan realiti yang sedang kita hadapi. Dengan cara ini, kita dapat memastikan kehidupan kita selari dengan arahan yang terdapat di dalam Al-Quran dan Al-Quran hidup di dalam hati kita. Apatah lagi apabila kita mampu untuk mengaitkan setiap permasalahan dengan kitabullah, kerana nescaya dalam setiap permasalahan itu, selalunya Al-Quran ada penyelesaiannya.
9. Membaca dengan tartil
Jangan tergesa-gesa ketika membaca Al-Quran hanya kerana mahu mencapai target tilawah atau mengejar orang lain.
Firman Allah swt.,
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً  
“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)”. (Surah Al-Muzammil: 4)
Ibnu Katsir رحمه الله berkata : Bacalah dengan perlahan, sesungguhnya yang demikian itu akan membantu untuk memahami Al-Qur’an dan mentadabburinya.
Inilah kaedah bagaimana Rasulullah saw. membaca Al-Quran. Aisyah radiyallhu’anha berkata, “Beliau (Nabi saw.) membaca Al-Quran dengan tartil seolah-olah menjadi surah terpanjang.”
10. Membaca dengan keras
Bacalah dengan suara yang keras, kerana ia akan lebih membantu untuk memberikan penumpuan dan perhatian.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه : قال النبي صلى الله عليه وسلم : “ليس منا من لم يتغن بالقرآن يجهر به”. رواه البخاري
“Bukanlah sebahagian daripada golongan kami orang yang tidak melagukan Al-Qur’an dan mengeraskannya”. (Hadis Riwayat Al-Bukhori)

Wednesday, November 14, 2012

4 JENIS KATEGORI ISTERI

1. Isteri Siddiqin
Isteri yang tidak akan meminta apa-apa dari suaminya sekalipun yang perlu (dharuri). Apa yang disediakan suaminya, dia terima dengan penuh malu dan bersyukur. Kalau ada, adalah. Kalau tidak ada, di
a bersabar. Tapi meminta tidak. Apatah lagi yang tidak perlu, kalau diberi pun dia tolak bahkan adakalanya yang perlu pun dia tolak dengan baik, dia lebih suka
menolong suaminya. Itulah golongan yang bersifat orang yang Siddiqin. Golongan ini payah hendak dicari terutama di akhir zaman ini, macam hendak mencari belerang merah atau gagak putih. Ini adalah perempuan luar biasa.
2. Isteri Muqarrobin
Isteri yang tidak meminta dari suaminya kecuali yang perlu sahaja. Yang tidak perlu dia tidak akan memintanya bahkan kalau suaminya memberi yang tidak perlu dia tolak dengan baik. Tapi kalau yang diperlukan pun tidak ada, dia tetap sabar. Namaun dia tidak akan mendesak suaminya. Dia tetap bersabar dengan keadaan itu. Itulah golongan Muqarrobin. Golongan ini juga susah hendak dicari di zaman kebendaan ini, di zaman orang memburu dunia, di zaman orang memandang dunia adalah segala-galanya.
3. Isteri Solehin
Isteri yang meminta kepada suaminya yang perlu dan juga sekali-sekala meminta juga yang tidak perlu seperti ingin sedikit kehidupan yang selesa sama ada dari segi makan minum, tempat tinggal, kenderaan. Namun kalau suaminya tidak memberi, dia tetap sabar dan tidak pula menjadi masalah. Itulah dia golongan orang yang soleh.
4. Isteri Fasik
Isteri yang selalu sahaja meminta-minta bukan sahaja yang perlu, yang tidak perlu pun dia suka meminta-minta juga. Kalau diberi pun tidak pernah puas-puas, tidak pernah rasa cukup, sudah mewah pun tidak rasa cukup. Kalau tidak diberi menjadi masalah, dia merungut-rungut, marah-marah, sakit hati, merajuk hingga menjadi masalah dalam rumah tangga. Inilah dia golongan yang fasik. Isteri ini selalu sahaja derhaka dengan suami, apatah lagi dengan Tuhan.

Wednesday, October 24, 2012

HARI RAYA AIDIL ADHA 1434H

ASSALAMUALAIKUM WBR

SEMUA AHLI JAWATANKUASA
SEMUA AHLI
BADAN KHAIRAT KEMATIAN DAN KEBAJIKAN ISLAM
TAMAN DESA JAYA, JOHOR

' SELAMAT HARI RAYA AIDIL ADHA'

MAAF ZAHIR DAN BATIN.

DARIPADA

PENGERUSI

10 GOLONGAN YANG SENTIASA DIDOAKAN OLEH MALAIKAT

Allah Ta’ala berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba – hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)Inilah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :

1) Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2) Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)

3) Orang – orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4) Orang – orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

Monday, September 17, 2012

10 PESANAN IMAM SHAFIE YANG PERLU DIIKUTI

Sebelum Imam Shafie wafat, beliau sempat berpesan kepada muridnya serta umat islam umumnya. berikut adalah kandungan wasiat tersebut:  ” Barangsiapa yg ingin meninggalkan dunia dlm keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan 10 perkara:
  • Hak kpd diri: mengurangkan tidur, mengurangkan makan, percakapan dan berpada-pada dgn rezeki yd ada.

  • Hak kpd malaikat maut: mengqadakan kewajipan2 yg tertinggal,mendapatkan kemaafan dr org yg dzalimi, membuat persediaan utk mati dan merasa cinta kpd ALLAH

  • Hak kpd kubur: membuang tabiat suka mneabur fitnah, tabiat kencing merata-rata, memperbanyakkan solat tahajjud dan membantu org yg dizalimi.

  • Hak kpd Munkar dan Nakir : tidak berdusta, berkata benar, meninggalkan maksiat dan nasihat menasihati.

  • Hak kpd mizan(neraca timbangan amalan pada hari kiamat): menahan kemarahan, byk berzikir, mengikhlaskan amaln dan sanggup menahan kesulitan.

  • Hak kpd sirat(titian yg merintangi neraka pada hari kiamat): mmbuang tabiat suka mengumpat, warak, suka membantu orang beriman dan suka berjamaah.

  • Hak kpd Malik(malaikat penjaga neraka): menangis lantaran takutkan ALLAH s.w.t, berbuat baik kpd ibu bapa, bersedekah ketika terang-terangan serta sembunyi dan memperelokkan akhlak.

  • Hak kpd Ridhzuan(malaiakt penjaga syurga): merasa redha kpd qadha’ ALLAH, bersabar menerima bala, bersyukur ke atas nikmat ALLAH dan bertaubat dr melakukan maksiat.

  • Hak kpd Nabi MUhd SAW: berselawat ke atasnya, berpegang dgn syariat, bergantung kpd al sunnah (hadith), menyayangi para sahabat dan bersaing dlm mencari kelebihan dari ALLAH.

  • Hak kpd ALLAH s.w.t: mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah dari kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.

Thursday, August 30, 2012

4 Jenis Jelaki Yang Ditarik Perempuan Ke Neraka




Di akhirat, wanita akan menarik empat jenis lelaki bersamanya ke dalam neraka. Artikel ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah serta berwaspada akan tanggungjawab yang dipikul..

1. Ayahnya


Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat…..tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya


Apabila si suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan muhrim apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya ke neraka.


3. Abang-abangnya


Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya…..jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM …tunggulah tarikan adiknya ke neraka kelak.


4. Anak Lelakinya


Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya, maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan masing-masing.

Firman Allah SWT:-

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim : 6)

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. ALLAH SWT nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslimin yakni yang mengucap kalimah tauhid dijamin masuk syurga dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg ALLAH SWT berikan pada kita…wallahua’lam...

Read more: http://biaqpila.blogspot.com/2012/08/4-jenis-jelaki-yang-ditarik-perempuan.html#ixzz256LhwvQS

Wednesday, August 29, 2012

KISAH RASULLAH SAW SEWAKTU AJAL MENJEMPUT BAGINDA....

Betapa mulia dan indahnya akhlak Baginda Rasulullah Mengingatkan kita dalam Kematian. Abe harap korang semua baca sampai habis dan ambil iktibar? Masyarakat kita kini kalu sebut pasal artis semua tahu siap dengan terperinci lagi tu serba-serbinya tapi kalau tanya pasal agama belum tentu lagi tahu ke tidak..

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
baca lagi klik TAJUK ENTRI ni

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan risau, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat penghantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dasyatnya ambang maut ini, berikan saja semua seksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

Tuesday, August 14, 2012

Inilah yang terjadi pada tubuh badan di alam kubur



REPUBLIKA.CO.ID, Sesungguhnya mayat di dalam kubur akan melewati beberapa fasa perubahan, dan inilah fasa-fasa sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun selepas itu.

Malam Pertama

Di kuburan pembusukan bermula pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergelut dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang kerananya Allah azza wa jalla membuat manusia rugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan mempunyai satu warna saja.

Malam Kedua

Di kuburan, mulailah ahli-ahli badan mayat seperti limpa, hati, paru-paru dan perut.

Hari Ketiga

Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.

Seminggu Setelah itu

Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua-dua lisan dan pipi.

Setelah 10 hari

Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, perut, limpa ..

Setelah 2 Minggu

Rambut mulai gugur

Setelah 15 Hari

Lalat hijau akan mula boleh mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mula menutupi seluruh tubuhnya

Setelah 6 Bulan

Yang tersisa hanya rangka tulang saja.

Setelah 25 Tahun

Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan mencari satu tulang yang sangat kecil disebut 'ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.

Inilah tubuh yang selama ini kita jaga. Inilah tubuh badan yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya. Oleh kerana itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, kerana dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan.

Sunday, August 12, 2012

Pergunakan Sepenuh Masa Baki di Sepuluh Malam Terakhir Ramadan




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah, 
Janganlah di persia-siakan masa kita di fasa ke3 ini kerana jika kita terlepas masa yang berharga maka kita sendiri yang akan rugi kerana belum tentu Ramadan akan datang kita akan dapat bertemu. Intai-intailah Lailatul Qadar kerana di dalamnya mengandungi hikmah dan fadilat lebih baik daripada beribadah 1000 bulan.

Terdapat 21 amal-amal soleh perlu praktikkan dan di hayat :

Pertama : Solat Malam-sebolehnya bangun sebahagian dari malam untuk disempurnakan solat-salat sunat, membaca al-Quran, zikir, dan taubat sehingga ke waktu sahur. “Daripada Abi Hurairah, bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Sesiapa yang bangun malam Ramadan beribadat dalam keadaan ikhlas dan mengharapkan keredaan Allah, maka diampunkan dosanya yang telah lalu” (Hadis Riwayat Bukhari)

Kedua : Lewatkan Sahur – Sahur lebih kurang 30 minit sebelum subuh. “Segerakan iftar (berbuka) dan lewatkan sahur” (Hadis Riwayat Tabrani)

Ketiga : Bersiap sedia ke masjid/surau berjamaah solat subuh. Solat sunat sebelum subuh adalah sangat dituntut. Nabi SAW bersabda maksudnya : “Dua rakaat sebelum Subuh itu lebih baik dari dunia dan isinya. (Hadis Riwayat Muslim dalam Sahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa, no: 725.)

Keempat : Beriktikaf di masjid sambil berzikir atau membaca al-Quran sesudah solat subuh sehingga terbit matahari (andai mampu). Nabi SAW bersabda maksudnya: “Sesiapa yang mendirikan solat subuh secara berjemaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah SWT sehingga terbit matahari, kemudian dia mendirikan solat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala satu haji dan umrah yang sempurna, yang sempurna” (Hadis Riwayat Muslim).

Kelima : Lakukan solat Duha 2, 4, 6, 8, atau 12 rakaat. Kekasihku Sallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak akan pernah aku tinggalkan sehingga akhir hayatku; berpuasa tiga hari setiap bulan (bulan Islam), mengerjakan dua rakaat solat Duha dan mengerjakan solat Witir sebelum tidur. (Hadis Riwayat Bukhari dalam Sahihnya, Kitab al-Shaum, no: 1981.)

Keenam : Sempurnakan kerja-kerja rumah sambil berselawat, bertahlil, bertahmit, bertasbih dan berzikir.

Ketujuh : Solat Zohor di masjid. Jangan ditinggalkan sunat rawatib (sebelum dan sesudah Zohor) .Duduk sebentar beriktikaf sambil membaca Quran/ berzikir.

Kelapan : Solat Asar di masjid. Jangan lupa sunat rawatib (sebelum Asar) .Duduk sebentar beriktikaf sambil membaca Quran/ berzikir.

Kesembilan : Membaca al-Quran 30 minit sebelum berbuka dan perbanyakkan berdoa kerana waktu yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : ” Sesungguhnya doa yang tidak ditolak bagi orang berpuasa itu ialah ketika dia berbuka “ (Hadis Riwayat Ibn Majah)

Kesepuluh : Berbuka, di masjid atau di rumah, dengan tamar/kurma/
rutob.Daripada Salman bin Amir Addabbi Assohaabi r.a. daripada Nabi SAW. bersabda maksudnya : : “Jika seseorang kamu berbuka, hendaklah ia berbuka dengan buah kurma. Sekiranya buah kurma tiada, bolehlah ia berbuka dengan air kosong. Sesungguhnya air itu bersih lagi suci”. (Abu Daud dan at-Tirmidzi)

Kesebelas : Solat Magrib dan bersedia ke masjid untuk solat. Jika di bulan Ramadan ini ada tazkirah sebelum iftar di masjid sebaik-baiknya datang ke masjid dan berbuka puasa. Cuba sampai lebih awal, sempurnakan solat sunat tahiyatul masjid. Penuhi masa terluang dengan membaca al-Quran dan berzikir.

Kedua belas : Solat Isyak berjamaah, bersama sunatnya.

Ketiga belas : Solat terawih 8 atau 20 rakaat. Rasulullah SAW. bersabda yang bermaksud: "Sesiapa beribadat pada malam-malam bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan akan pahala deripada Allah (SWT.), nescaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah (SWT.)." (Hadis Riwayat al-Bukhari)

Keempat belas : Tadarus / membaca Quran sebelum tidur.

Kelima belas : Sentiasa memperbaharui wuduk.

Keenam belas : Elakkan berbual perkara2 yang sia-sia, lebih-lebih lagi mengumpat atau memfitnah. “Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dosa dan dia melakukannya, maka Allah tidak memerlukan dia untuk meninggalkan makan dan minum.” (Bukhari)

Ketujuh belas : Pelihara pandangan dan pendengaran agar terpelihara pahala puasa.

Kelapan belas : Perbanyakkan bersedekah dan membantu fakir miskin dan anak-anak yatim . “Bahawa Rasulullah SAW. merupakan manusia paling dermawan terhadap kebaikan, dan kedermawanannya meningkat saat masuk bulan Ramadan, ketika Jibril mentalaqqi nabi, dan Jibril selalu mentalaqqinya setiap malam bulan Ramadan hingga selesai membaca al-Quran, dan ketika dijumpainya, nabi paling dermawan dalam kebaikan dibanding angin yang bertiup.” (Hadis Riwayat Bukhari)

Kesembilan belas : Sentiasa berdoa dan berharap agar puasa yang dikerjakan diterima Allah SWT.

Kedua puluh : Memburu Lailatul Qadar di malam malam ganjil. Dari Aisyah r.ha., bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Bersedialah dengan bersungguh-sungguh untuk menemui malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dalam sepuluh malam yang akhir, dari bulan Ramadan". (Hadis Riwayat Bukhari)

Kedua puluh satu  : Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW sabdanya: “Barangsiapa menghayati malam Lailatul Qadar dengan mengerjakan sembahyang (dan pelbagai jenis ibadat yang lain), sedang ia beriman dan mengharapkan rahmat Allah Taala, nescaya ia diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu". (Hadis Riwayat Bukhari).

Sahabat yang dimuliakan,
Marilah kita pertingkatkan lagi amalan-amalan kita di peringkat akhir Ramadan. Hanya tinggal 6 atau 7 hari lagi Ramadan akan pergi meninggalkan kita. Oleh itu berusahlah bersungguh-sungguh dan beruntunglah kita jika kita bertemu Lailatul Qadar pada tahun ini kerana amalan dimalam tersebut lebih baik daripada 1000 bulan. Berdoa dan mohon keampunan daripada Allah SWT daripada segala dosa-dosa kita semoga Dia membebaskan kita daripada sekaan api neraka .

AGIHAN SUMBANGAN UNTUK FAKIR MISKIN 2012

Tarikh: 12 OGOS 2012 (Hari Ahad)
Masa: 9.30 pagi
Tempat: Masjid Al-Falah, Taman Desa Jaya, Johor
Jumlah Penerima: 80 orang
Lokasi Dihantar: Jalan Lembah, Jalan Permatang, Jalan Danau dan Ehsan Jaya
Pengurus Agihan:
1. Tuan Hj Mohd Suremi Bin Rasiden (Zon Lembah dan Danau)
2. Tuan Hj Salikin Bin Mis (Zon Permatang)
3. Tuan Hj Mohd Rawan Bin Mohd Yusof (Zon Permatang)
4. Encik Kamal Ariffin Bin Ahmad (Zon Permatang)
5. Tuan Hj Zainuddin Bin Hj Mohd Alie (Zon Lembah)
6. Encik Abdul Razak Bin Ihsam (Zon Ehsan Jaya)
7. Tuan Imam Rosli (Zon Ehsan Jaya)
8. Puan Shariffah Binti Saidin (Zon Ehsan Jaya)

Terima kasih atas semua kerjasama dan pengorbanan yang tuan/puan lakukan di bulan Ramadan ini.
Moga Allah jua yang meRahmatiNya. AMIN

Wednesday, August 8, 2012

4 Malam Yang Dijangka Malam Lailatil Qadar 2012



Assalammu'alaikum warohmatullah!

Jangan terlepas 4 malam di bulan Ramadan Tahun ini. Kemungkinan besar salah satu malam ini Lailatul Qadar.

1. Khamis, 9-Ogos-2012 malam Jumaat (Malam 21 di Malaysia, Malam 22 di Mekah)
2. Sabtu, 11-Ogos-2012 malam Ahad (Malam 23 di Malaysia, Malam 24 di Mekah)
3. Rabu, 15-Ogos-2012 malam Khamis (Malam 27 di Mekah, Malam 26 di Malaysia)
4. Jumaat, 17-Ogos-2012 malam Sabtu (Malam 29 di Mekah, Malam 28 di Malaysia)

Ini berdasarkan maklumat daripada Kitab Jauhar al-Mauhub, seperti berikut;

Di Malaysia
=========

Awal Ramadan tahun ini di Malaysia (1 Ramadan 1433H) jatuh pada hari Sabtu (21-Julai-2012) maka mengikut;

1. Pendapat pertama (Imam Nawawi) – Lailatul Qadar insya-Allah akan jatuh pada malam yang ke-21 (hari Khamis, 9-Ogos-2012 malam Jumaat)

2. Pendapat kedua (Sheikh Wahab) - Lailatul Qadar insya'Allah jatuh pada malam yang ke-23 (hari Sabtu, 11-Ogos-2012 malam Ahad)


Di Arab Saudi
===========

Awal Ramadan tahun ini di Mekah (1 Ramadan 1433H) jatuh pada hari Jumaat (20-Julai-2012) maka mengikut;

1. Pendapat pertama (Imam Nawawi) – Lailatul Qadar insya-Allah akan jatuh pada malam yang ke-29 (hari Jumaat, 17-Ogos-2012 malam Sabtu)

2. Pendapat kedua (Sheikh Wahab) - Lailatul Qadar insya'Allah jatuh pada malam yang ke-27 (hari Rabu, 15-Ogos-2012 malam Khamis)

Berikut adalah petikan dari kitab yang tersebut di atas (lampiran adalah dari kitab asal);

Dan adalah malam Lailatul Qadar itu pada Imam Syafie Radiyallahu’anhu tersimpan ia di dalam sepuluh malam yang akhir daripada bulan Ramadan tetapi pada malam “gasal” (ganjil) itu terlebih harap akan dia dan terlebih diharap daripada segala malam yang “gasal” (ganjil) itu malam yang dua puluh satu dan malam yang dua puluh tiga.

Dan yang “rajihnya” bahawasanya malam Lailatul Qadar itu melazimi ia akan malam yang tertentu maka tiada terpindah ia daripada seperti barang yang diriwayatkan daripada Abas bahawasanya malam Lailatul Qadar itu malam yang dua puluh tujuh kerana diambil daripada firman Allah ta’ala “Inna annzalnahu filailatul qdr” hingga “Salam mun hi ya” … maka bahawasanya kalimah “ hi ya’ itu dua puluh tujuh daripada segala kalimah surah ini dan iaitu kinayah daripada malam lailatul qadar dan atas perkataan inilah diamalkan pada segala masa, segala negeri dan iaitu mazhab kebbanyakan Ahli al-‘Ilmi.

Dan kata qil; “Bahawasanya malam lailatul qadar itu terpindah ia tiada tetap ia pada malam yang tertentu maka terkadang ia pada dua puluh satu dan terkadang ada ia pada malam dua puluh lima demikianlah dan atas perkataan ini menjalani dua ahli Sufi dan menyata mereka itu akan “dhabit” dan kaedah bagi yang demikian itu dan iaitu;

- jika adalah awal puasa pada hari Jumaat maka malam lailatul qadar malam dua puluh sembilan
- dan jika awal puasa pada hari Sabtu maka itu malam dua puluh satu
- dan jika awal puasa pada hari Ahad maka iaitu malam dua puluh tujuh
- dan jika awal puasa pada hari Isnin maka iaitu malam dua puluh sembilan
- dan jika awal puasa pada hari Selasa maka iaitu malam dua puluh lima
- dan jika awal puasa pada hari Rabu maka iaitu malam dua puluh tujuh
- dan jika awal puasa pada hari Khamis maka malam lailatul qadar malam dua puluh satu

Dan telah memilih Imam Nawawi didalam Majmu’ dan Fatawa akan qaul dengan berpindah dan katanya di dalam Raudah dan iaitu yang kuat. (Bajuri)

Dan tersebut di dalam Hasyiyah Fathul Wahab, maka;

- jika awal puasa pada hari Ahad atau hari Rabu maka malam lailatul qadar malam dua puluh sembilan
- dan jika awal puasa pada hari Isnin maka iaitu malam dua puluh satu
- dan jika awal puasa hari Selasa atau Jumaat maka iaitu malam dua puluh tujuh
- dan jika awal puasa pada hari Khamis maka iaitu malam dua puluh lima
- dan jika awal puasa hari Sabtu maka iaitu malam dua puluh tiga malam lailatul qadar

Kata Abu Al-Husan: “Dan pada masa sampai aku akan tahun lagi-lagi tiada luput akan daku malam Lailatul Qadar dengan ini kaedah yang tersebut Barmawi dan Qalyubi”

MISTERI HAJARUL ASWAD



Neil Amstrong telah membuktikan bahawa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata tergantung di ruang yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?
.” Para astronaut telah menemukan bahawa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara rasmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian laman web tersebut ghaib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan laman web tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir), hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.

 Para peneliti Muslim mempercayai bahawa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat. Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu ruang yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, bererti apabila kita mengeluarkan kompas di ruang tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali kerana daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sihat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan graviti. Oleh sebab itulah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita dicaj semula oleh suatu kuasa misteri yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi kaabah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

 Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh terapung di air. Di sebuah muzium di negara Inggeris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak muzium juga mengatakan bahawa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem suria kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam". (Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)

Sunday, July 22, 2012

MENGHAYATI SUNNAH BERSAHUR


Puasa bukan satu penyeksaan. Islam mahu muslim berpuasa, tapi dalam masa yang sama Islam tidak mahu menjadikan bukan Ramadan bulan yang mengujudkan suasana longlai dan lemah umat Islam. Sebaliknya, ia bulan keinsafan yang cuba menjadikan muslim merasai kesusahan mereka yang tiada mempunyai makanan dan betapa besarnya erti mendapat makanan. Di samping puasa merupakan ibadah yang dalamnya ada amalan-amalan yang mana muslim di suruh mencontohi Nabi mereka s.a.w.

Antara sunnah utama puasa ialah bersahur. Makan di penghujung malam, sebelum menjelang waktu subuh bukan satu kebiasaan kebanyakan manusia. Namun, atas titah perintah agama muslim melakukannya menunaikan sunnah Nabi s.a.w dan padanya ada hikmah yang pelbagai untuk seseorang yang berpuasa. Ini termasuk memberikan kekuatan untuknya pada siang hari, juga melatihnya bangun di waktu sebelum fajar untuk beribadah kepada Allah. Ini disebut dalam al-Quran: (maksudnya)
“Pada waktu sahur mereka memohon keampunan” (Surah Ali ‘Imran: 17).
Dalam hadis pula Nabi s.a.w menyebut:
“Tuhan kita Yang Maha Berkat dan Agung turun setiap malam ke langit dunia, ketika hanya tinggal sepertiga malam yang akhir. Lalu berfirman: “Sesiapa yang berdoa kepadaKu, akan Aku perkenankan untuknya. Sesiapa yang meminta kepadaKu, akan aku berikanNya. Sesiapa yang memohon keampunan kepadaKu, akan Aku ampunkannya” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Maka bersahur itu membawa kita bangun pada waktu doa dimustajabkan dan keampunan diberikan. Moga ia menjadi kebiasaan yang berterusan dalam hidup. Maka tidak hairan jika Nabi s.a.w berpesan:
“Bersahurlah, sesungguhnya pada sahur itu ada keberkatan”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Keberkatan sesuatu yang sangat penting dalam hidup. Kehidupan ini jika hanya bergantung kepada nilai-nilai kebendaan semata akan menemui pelbagai kusut masainya. Keberkatan membawa cahaya kehidupan untuk insan mendapat limpah kurniaan Tuhan melebihi kadar kebendaan ataupun kehidupan materialistic yang dirasainya. Sahur antara punca lahirnya keberkatan. Bagaimana? Allah Maha Pemberi dengan cara yang dikehendakiNYA diluar dari andaian kebanyakan kita.

Bila Sahur?
Ada orang yang bersahur terlalu awal sedang waktu subuh masih beberapa jam lagi. Ini tidak menepati amalan Nabi s.a.w. Baginda Nabi s.a.w melewatkan bersahur sehingga tinggal baki beberapa minit sebelum masuk waktu subuh. Kata Zaid bin Thabit:
“Kami bersahur bersama Rasulullah, kemudian terus pergi untuk bersolat (Subuh)”. Anas bin Malik bertanya beliau: “Berapa lama antara sahur azan dan sahur tersebut?”. Jawab Zaid: “Kadar 50 ayat (al-Quran)”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Waktu sahur pula berterusan sehingga masuk waktu Subuh. Selagi tidak masuk waktu Subuh seseorang masih boleh bersahur. Masuknya Subuh adalah waktu imsak (bermula puasa) yang sebenar, bukan beberapa minit sebelum itu. Ini dijelaskan oleh Nabi s.a.w dalam hadis baginda. Kata isteri baginda ‘Aishah r.aha:
“Sesungguh Bilal azan pada waktu malam (azan pertama Subuh, sebelum masuk waktu). Maka Rasulullah s.a.w pun bersabda: “Makan dan minumlah sehingga Ibn Ummi Maktum azan, kerana beliau tidak akan azan melainkan setelah masuk waktu fajar (subuh)” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis Muslim pula, baginda bersabda:
“Jangan kamu tersilap disebabkan azan Bilal, ataupun warna putih sehinggalah kelihatan waktu fajar (sebenar)”.
Hal ini selaras dengan kenyataan al-Quran: (maksudnya):
“Makan dan minumlah kamu sehingga ternyata benang putih dari benang hitam dari waktu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sehingga waktu malam” (Surah al-Baqarah: 187).

Dengan Apa Bersahur?
Tujuan sahur bukan menyibukkan diri dengan hidangan. Makanan sahur memadai sesuatu yang memberikan kekuatan kepada orang yang akan berpuasa esok harinya. Kesempatan sahur patut diambil untuk berdoa dan beristighfar setelah makan dan minum apa yang dapat memberi kekuatan pada besok hari. Sebab itu dalam hadis disebutkan tamar sebagai pilihan sahur disebabkan kandungan tamar yang baik untuk tenaga orang yang berpuasa. Sabda Nabi s.a.w:
“Sebaik-baik sahur orang mukmin ialah tamar”. (Riwayat Abu Daud, Ibn Hibban dan al-Baihaqi, sanadnya sahih).
Jika tiada tamar, seseorang boleh sahaja bersahur dengan apa yang memberikan kekuatan untuk berpuasa pada hari tersebut. Mungkin juga ada orang yang tidak gemar tamar, ataupun tidak sesuai tamar untuk kesihatannya, maka agama itu luas untuk diamalkan. Apa yang tidak dapat diamalkan secara literal, boleh dihayati secara maksud ataupun kehendak (maqsad) syarak di sebalik sesuatu galakan ataupun perintah.